skip to main |
skip to sidebar
HITLER DAN ISLAM
HITLER DAN ISLAM
Anda
pasti mengenal sosok yang bernama Adolf Hitler ini. Dia sering di
gadang-gadang sebagai seorang yang bengis dan tidak manusiawi. Tetapi
apakah semua itu benar adanya? Benarkah ia tidak lagi memiliki rasa kemanusiaan
dan belas kasih? Atau memang ada gerakan dan alasan tertentu, demi
tujuan tertentu, sehingga sang pemimpin besar Nazi ini selalu di pandang
jelek di mata dunia?
Dua sebab mengapa Hitler/Nazi selalu dipojokkan, yaitu :
- Prinsip
Hitler berkaitan dengan Yahudi, Zionisme dan berdirinya negara Israel.
Hitler pun di tuduh telah melancarkan Holocaust untuk menghapus Yahudi
karena beranggapan Yahudi akan menghancurkan dan menguasai dunia pada
suatu hari nanti. Padahal Holocaust sendiri hingga kini masih menjadi
pertanyaan besar, apakah memang benar-benar terjadi dan dilakukan oleh
Nazi.
- Prinsip Hitler berkaitan dengan Islam. Hitler telah
mempelajari sejarah kerajaan terdahulu dan umat yang lampau, bahkan
beliau telah menyatakan bahwa ada tiga pengaruh yang terkuat, yaitu
Persia, Romawi dan Arab. Ketiga pengaruh ini telah menguasai dunia di
masa lalu bahkan Persia serta Romawi telah mengembangkan pengaruh mereka
hingga hari ini, sedangkan Arab sendiri sungguh sangat di sayangkan
masih lebih kepada persengketaan sesama mereka saja. Dia melihat ini
sebagai satu masalah yang besar, karena Arab akan merusak pengaruh Islam
yang menurutnya dulu begitu hebat.
Atas rasa kagumnya Hitler
pada pengaruh Islam, ia telah mencetak risalah yang berkaitan dengan
Islam dan disebarkan kepada tentara Nazi semasa perang, bahkan kepada
tentara yang bukan Islam.
Hitler juga telah memberi peluang
kepada tentara Jerman yang beragama Islam untuk menunaikan shalat ketika
masuk waktunya dimana saja, bahkan tentara Jerman pernah shalat di
dataran Berlin dan Hitler ketika itu menunggu mereka sampai selesai
shalat berjama`ah untuk menyampaikan pidatonya.
Hitler juga
sering bertemu dengan para ulama Islam dan meminta pendapat mereka serta
belajar dari mereka tentang agama atau bagaimana kisah Rasulullah SAW
dan para sahabat.
Beliau pernah meminta para Syeikh agar
mendampingi tentaranya (Nazi) untuk mendoakan mereka yang bukan Islam
dan memberi semangat kepada yang beragama Islam untuk melawan Yahudi.
1. Pengaruh Al-Quran di dalam ucapan Hitler.
Ketika
tentara Nazi tiba di Moscow, Hitler hendak menyampaikan pidato. Dia pun
memerintahkan penasihat-penasihatnya untuk mencari kata-kata pembukaan
yang paling cocok dan mengandung arti yang luar biasa dari kitab agama,
kata-kata ahli filsafat ataupun dari bait syair. Seorang sastrawan Iraq
yang tinggal di Jerman lalu mengusulkan ayat Al-Qur`an berikut ini:
"Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan" (QS. Al-Qamar [54] : 1)
Hitler
merasa kagum dengan ayat ini dan menggunakannya sebagai kalam pembukaan
dan isi kandungan pidatonya. Memang para ahli tafsir menguraikan bahwa
ayat tersebut bermaksud kehebatan, kekuatan dan memberi maksud yang
mendalam. Sebab dulu di zaman Rasulullah SAW pernah terjadi satu
mukjizat dari beliau yaitu membelah bulan.
Perkara ini dinyatakan
oleh Hitler di dalam bukunya yang berjudul Mein Kampf, yang ditulis di
dalam penjara. Dia menjelaskan bahwa banyak aspek tindakannya
berdasarkan ayat Al-Qur`an, khususnya yang berkaitan dengan tindakannya
terhadap kaum Yahudi.
2. Hitler bersumpah dengan nama Allah yang Maha Besar
Hitler
telah memasukkan sumpah dengan nama Allah yang Maha Besar di dalam
ikrar para tentaranya yang akan tamat belajar di akademi tentara Jerman.
Berikut isinya:
"Aku bersumpah dengan nama Allah (Tuhan) yang
Maha Besar dan ini adalah sumpah suciku, bahwa aku akan mentaati semua
perintah komandan tentera Jerman dan pemimpinnya Adolf Hitler, pemimpin
bersenjata tertinggi, bahwa aku akan senantiasa bersedia untuk berkorban
dengan nyawaku kapanpun demi pemimpinku"
3. Hitler yang enggan meminum beer (arak)
Hitler
tidak mau meminum beer (arak) pada saat dia cemas dalam keadaan Jerman
yang agak goyah dan bermasalah. Contohnya adalah ketika para dokter
meminta dia minum beer sebagai obat tapi dia tidak mau, sambil
mengatakan; "Bagaimana Anda ingin agar seseorang itu minum arak untuk
tujuan pengobatan sedangkan dia tidak pernah seumur hidupnya menyentuh
arak?". Ya memang, Hitler tidak pernah menjamah arak sepanjang hayatnya.
Minuman kebiasaan beliau hanyalah teh yang di racik secara khusus.
4. Hitler dan anak-anak
Sebagai
sosok yang sering disamakan dengan figur yang menakutkan, kejam, tidak
manusiawi dan pembunuh sadis, ternyata Hitler mempunyai sisi yang
sebaliknya. Ia juga seorang pemimpin yang menyukai anak-anak sebagai
wujud kemanusiaannya.
Adapted From : Sudahkah Anda Tahu? [Facebook]
0 komentar:
Posting Komentar